+ ilham indah dari seberang +
Di penghujung kisah
Di penghujung kisah,
Duhai Pemilik Jiwa,
Kulihat terik mentari melukis pedaran kehangatan-Mu,
Merengkuh jiwa yang tertatih pilu,
Membalut luka dengan asmara-Mu
Pada pengaduan di penghujung kisah
Larungkan kepingan qalbu,lembar demi lembar,
Luluhkan penantian pada penat jiwa yang membisu
Tanpa coba mengurai hasrat yang telah terkubur
Pastinya janji-Mu,mengokohkan pijakan,menggugurkan sekelebat
hasrat yang tak layak ntuk kumiliki
Getar asmara-Mu, menyentuh dawai kalbuku,
merengkuhku dalam lautan Maaf-mu,
agar segala perih yang tertoreh dapat dihapus dalam qalbu ini
agar segala luka ini luruh disetiap nafasku
dan biarlah epilog kisah yang tercipta
terkubur di kedalaman samudra-Mu
Hingga akhirnya ku hanya mampu tersungkur disajadah, hanyut
dalam cubuan-Mu dan tenggelam dalam ayat-ayat cinta-Mu
Duhai Pemilik jiwa ini,
peluklah aku dalam dekap lembut-Mu,
pada penantian yang akan tiba,
kutitip pinta diakhir pejaman mata,
pada penutup bab perjumpaan bersamanya
Ya illahi,
Bawalah aku ketempat para perindu-Mu, yang berenang-renang di
telaga cinta-mu, dan merekapun tak lelah dalam berjual beli
dengan-Mu.
Hingga kisah ini kututup dengan senyum dan memaafkan
Alhamdulillah, summa Alhamdulillah, summa Alhamdulillah
mIzUki
Sby,26 Juli 05
~kunanti jiwa-jiwa pada pengorbanan tegaknya ArRoyyah Allahu Akbar
JULI
Juli,akan segera larung
Jamuan ini akan segera berakhir
Jejak kita pun lamat-lamat akan segera menghilang
Jenaka wajah ini tak kan kau temui lagi, karena
Janji kita hanya tinggal hitungan hari,
Jauh...
Jarak kita kan kian lebar,
Jeruji langit membatasi langkahku
Jumawa asmara kaki kembaraku,tertunduk di bawah sabda Sang Pandita
Jangan ada sesal di palung jiwa,
Jabatlah aku ntuk terakhir kalinya,
Jika pesona jiwa ini tak kautemaukan kembali,
Jangan bersedih.....
Jelita semesta akan menemanimu di episode berikutnya
Jelaga tak kan kembali kelam
Jikalau rasa itu masih saja menghuni rongga hati dan menghentak dada
Justru kenangan cinta putih kita,yang akan membawamu dekat denganku
Jahitan lukamu yang belum mengering, kan kubalut dengan panjatan munajat bersama kejaiban
pada ayat-ayat cinta-Nya
Jarak..., tak kan membuat tanda cinta mengering
Jejaka..., kutitip sepenggal pesan,Bangkitlah gerakkan raga dalam hela napas ibadah
kepada-Nya, hingga taqwa bersemayam dihati,hentakkan kaki dan getarkan isi bumi dengan
pekikkan illahi, hingga kutitipkan hari-harimu agar kau dapat bekerja dengan cinta
mizuki
sby,27 Juli 05
~antum ruhun jadidah tarsi fi ja-sadil ummah !
*sajak-sajak ini diilhamkan oleh salah seorang sahabat saya dari Tanah Seberang - Ukhti Kamilah Hidayati..beliau merupakan seorang pendidik di sebuah institusi pengajian tinggi (Institut Elektronik Surabaya) dlm bidang IT..
Ukhwah fillah..moga ukhwah yg tersemai kerana Nya..akan sama memimpin kita ke jalan Nya,InsyaAllah..Bumi Allah ini sungguh luas..
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home